Hama Lalat Dapat Buat Orang Jutawan!

Anti Lalat di Surabaya - umas pest control surabaya

Anti Lalat di Surabaya – Lalat Sampah memanglah jadi permasalahan besar dalam kehidupan tiap hari. Apalagi saat ini desa serta sebagian daerah di Surabaya, spesialnya di Badung gencar dalam memerangi sampah.

Tetapi sayangnya, pengelolaan sampah sampai saat ini nampak belum optimal. Alasannya dikala sampah itu dikumpulkan, sebagian besar sampah itu dibuang begitu saja serta terbakar.

Berbeda dengan tempat pengelolaan sampah terpadu( TPST) desa Buduk Mengwi Badung. Saat ini TPST tersebut menggunakan sampah buat membudidayakan maggot. Maggot tersebut juga dapat dijual kembali selaku bahan pakan ternak Apalagi sisa sampah yang dimakan maggot dapat jadi pupuk organik yang sangat luar biasa.

Perihal itu di jalani oleh masyarakat Desa Buduk Mengwi Badung yang ialah pengelolahan sampah selaku pakan maggot di TPST.

Baca Pula: Fogging Tidak Dapat Di Lakukan Secara Mandiri

Budi daya maggot dengan memanfaatkan sampah ialah kerja sama dengan TPST Desa Buduk dengan Koloni BSF Indonesia. Baginya, budi energi maggot dengan menggunakan sampah baru serta awal kali terdapat di Indonesia.

Bisa jadi jika sebagian besar TPST belum optimal mencerna sampah. Apalagi bila sampah itu diolah, tentu terdapat pula sampah dibuang ke TPA. Tidak seluruh sampah itu diolah

Grupnya berkata, dengan membudidayakan maggot di TPST hendak membuat sampah itu jadi kebutuhan Alasannya, terdapat sebagian tipe sampah yang dapat dijadikan selaku pakan maggot tersebut.

Dia juga mengakui kalau pengembangan ataupun budi energi maggot bukanlah sulit. Karena pakan maggot diperoleh dari sampah organik yang dikala ini jadi momok untuk area.

Maggot perlu di beri makan, kebetulan makanan utama manggot itu bertabiat organik, baik itu limbah dari makanan busuk (basah), Ikan daging busuk (limbah pasar), buah- buahan, sayur–sayuran.

satu bidang budidaya dengan dimensi satu m persegi maggot menghabiskan 7 kilo sampah organik/hari. Jadi sampah organik tersebut jadi kebutuhan di TPST Buduk.

Bisanya kan dibuang sampah Organik basah itu, semacam kulit pepaya, mangga yang telah busuk serta yang lain. Itu yang menimbulkan TPST hendak jadi bau, tetapi di mari kita pakai selaku pakan maggot

Darimana Manggot Berasal?

maggot berasal dari lalat BSF( Black soldier Fly). telur lalat BSF yang jadi maggot, Lalat BSF diperoleh dari maggot yang telah tua ataupun yang diucap Prepupa Maggot tersebut lah, yang memerlukan makan banyak sedangkan lalatnya tidak butuh makan, umurnya juga sangat pendek ialah berkisar 7 hari.

Siklus hidup Lalat

Lalat betina hendak mati sehabis bertelur, sedangkan yang jantan hendak mati sehabis kawin.

Nah, saat sebelum jadi lalat, maggot inilah yang perlu makan. Maggot yang telah berumur 15 hari telah dapat panen, buat pakan ternak. Burung, ayam, lele, ikan serta yang lain. Pula terdapat buat dijadikan lalat supaya siklus senantiasa berjalan Buat jadi maggot, tulus ataupun telor lalat hendak menetas sepanjang 5 hari.

Baca Juga: Penelitian Sebut Infeksi DBD Menimbulkan Imunitas Badan Terhadap COVID- 19

Berapa Lama Pembudidayaan Manggot?

5 hari, yang setelah itu dipindahkan ke bidang budi energi. Sehabis 10 hari baru setelah itu dapat dipanen. Sepanjang 10 hari itu maggot memerlukan banyak makanan

Dapat di simpulkan bahwa semasa hidupnya maggot memakan sampah, sehabis itu lalat – lalat tersebut mati dan selama 15 hari dapat di panen dan di jadi pakan ternak. Seperti itu bio konversi, mengganti yang tidak bernilai jadi suatu yang berguna.

Laki- laki yang tinggal di Kabupaten Tabanan itu pula berkata, tidak terdapat yang terbuang dari sisa budi energi maggot. Sampah sisa pakan maggot, lanjut Adi, tidak dibuang begitu saja melainkan bisa dijadikan pupuk yang bernama kasgot( sisa maggot). Sisanya dapat digunakan buat pupuk. Jadi tidak terdapat yang terbuang alias total konversi.

Tidak hanya itu, maggot ataupun ulat yang dibesarkan berbeda dengan ulat yang membuat gatal apabila tersentuh kulit.

Grupnya mengaku, budidaya maggot tersebut sangat diminati warga. Apalagi terdapat sebagian warga yang telah mau membeli maggot- maggot itu selaku pakan ternaknya. Kita sedangkan masih membudidayakan maggot dahulu belum terdapat proses penjualan. Begitu pula di TPST masih dicoba pemasangan perlengkapan buat mencerna sampah yang yang lain, semacam plastik, kertas daun serta yang lain,” ucapnya lagi

Anti Lalat di Surabaya

kami umas pest control Anti Lalat di Surabaya siap membantu anda untuk menangani segala macam hama seperti Lalat yang suka mendiami rumah anda bahkan villa, hotel, restaurant, perkantoran dan lain lain. bila anda mengghubungi kami sekarang anda bisa mendapatkan gratis survei + konsultasi

Anti Lalat di Surabaya

081-138-204-204 Diky

Baca Juga: Tikus Penjinak Ranjau

1 Comment

Comments are closed.

Tanya di Whatsapp?
1